Sabtu, 07 Agustus 2010

Mau dibawa kemana?

Tak perlu kau tanya lagi
Siapa pemilik hati ini
Kau tahu..
Pasti dirimu..


ya, selama beberapa tahun terakhir, andalah yg 'menguasai' hati saya.

Tolong lihat aku
Dan jawab pertanyaanku


sayangnya, anda tidak pernah menjawab dengan jelas. Setidaknya begitu menurut saya.


Mau dibawa ke mana hubungan kita?
Jika kau terus menunda-nunda
Dan tak pernah nyatakan cinta


mungkin anda tidak bermaksud menunda, melainkan anda memang tidak pernah benar-benar mencintai saya...lalu apa yg mau dinyatakan?



Tuhan bila masih ku diberi kesempatan,
Izinkan aku untuk mencintanya
Namun bila waktuku telah habis dengannya
Biarkan cinta ini
Hidup untuk
Sekali ini saja


:')


Sabtu, 23 Januari 2010

Adikku, berjuanglah..

Hari ini ada CGTS (Campus Goes to School) di sekolah. Acaranya sepi. Karena agak ngebetein, akhirnya gw memutuskan untuk pulang.

Sesampainya di rumah, gw kaget banget lihat papa duduk di depan rumah dengan mata sembap. Ada apa ini? Jujur, ini pertama kalinya gw liat papa nangis. Penasaran, gw langsung ke kamar mama, berharap mendapatkan jawaban. Ternyata..mama lagi baca alquran sambil nangis di depan ade gw yang paling kecil yang tertidur pulas.

Makin penasaran, ada apa sebenarnya??
Mau tanya mama, ga enak..
Tanya papa, apalagi..

Sekitar sepuluh menit kemudian, gw baru berani nanya sama mama.
Ternyata ade gw sakit parah. Di paru-parunya ada semacam kantong putih. Dokter bilang, kantong itu harus diangkat lewat operasi, tapi untuk anak sekecil ade gw, operasi itu terlalu beresiko. Bagai buah simalakama, kalo dioperasi, resikonya tinggi banget, kalo ngga dioperasi, ade gw pasti akan sangat menderita. Akhirnya dokter ngirim hasil rontgen ade gw ke RSCM sekaligus kasih rujukan supaya ade gw dirawat disana.

Gw sedih, mau nangis juga kayak mama-papa, tapi gw sadar kalo nangis nggak akan merubah keadaan. Finally, gw cuma bisa berdoa, memohon pada-Nya supaya penyakit ade gw cepet diangkat. Dan semoga ade gw dikasih kekuatan untuk menghadapi penyakitnya. 









Dan entah kenapa, tiba-tiba terbesit keinginan untuk menjadi seorang Dokter....



I love you, sist.... :')

Sabtu, 19 Desember 2009

Gw berubah?

Gw berubah..

Entah udah berapa banyak orang yang bilang begitu. Awalnya gak gw tanggepin, tp kalo dipikir2, iya juga sih.

Gw yg dulu bawel, ekspresif, sekarang jadi males ngomong n kurang ekspresif, bahkan cenderung datar.

Kenapa? kenapa? kenapa?

Apa lebih baik begini....atau gimana?



ah, tauklah. pusing.

Minggu, 29 November 2009

Sekilas tentang BLACK KOKO

Black Koko.
Nama ini pertama kali disebut pada seri kedua. Siapakah Black Koko ini?

Black koko adalah nama lain dari seseorang yang dikagumi (baca: ditaksir) oleh tokoh pertama (Danna) sejak kelas satu SMA. Mereka dipertemukan dalam acara pelantikan sebuah organisasi keagamaan di sekolah. Ketika itu, Black Koko adalah mas'ul (pemimpin kelompok) dimana Danna ditempatkan. Singkat cerita, sejak saat itu Danna jatuh cinta pada Black Koko.

Awalnya Danna mengira rasa sukanya hanya sementara. Di luar dugaan, perasaan itu terus berlanjut tanpa tahu dimana ujungnya.

Perasaan itu ternyata bertepuk sebelah tangan. Dua tahun Danna bertahan dengan keadaan seperti itu, dan pada akhirnya keajaiban terjadi. Black Koko berkata bahwa ia mencintai Danna. Bodohnya, Danna percaya begitu saja.

Hari berganti hari. Tak sampai 2 bulan, Black Koko menarik kembali perkataannya (baca seri 1). Hati Danna hancur berkeping-keping. Semua bercampur aduk antara sedih, kesal, sayang, marah dan kecewa. Entah butuh waktu berapa lama bagi Danna untuk kembali ke keadaan semula.






Sekali hati dilukai, mustahil baginya untuk kembali ke keadaan semula. Akan selalu ada bekas retakan yang tertinggal di permukaannya.

Sabtu, 28 November 2009

2

Pagi yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba.

Upacara bendera, istirahat pertama, istirahat kedua, semua berjalan seperti biasa. Namun ketika pelajaran terakhir...sebuah sms masuk...
"Da, ada black koko di kantin!"
DEG! Black koko, orang yang telah meninggalkanku, mengecewakanku kemarin....ia datang....

Emosiku memuncak secara tiba-tiba. Kesal. Marah. Kecewa. Cinta. Semua bercampur aduk jadi satu membuatku gila.

Bel pulang berbunyi. Segera kurapikan buku-buku ku dan pergi menuju sanggar PMR untuk beristirahat sejenak sebelum berangkat bimbel seperti biasa. Ternyata disana sudah berkumpul sahabat-sahabatku. Langsung saja aku bergabung dengan mereka.

Beberapa saat kemudian..
"assalamualaikum..." sebuah suara mengagetkanku
"waalaikumsalam.." jawabku sambil melihat siapa yang datang.


DEG. Black koko? Mau apa dia kesini?


"De, mau minta tolong dong." ucapnya.

Semua yang ada disitu menanggapi ucapannya, kecuali aku.
Ketika ia pamit, semua langsung melihat kearahku dan bertanya ada apa.

Aku hanya tersenyum dan meyakinkan mereka bahwa semuanya baik-baik saja.

Mereka mengangguk, namun dengan wajah tidak percaya.

"Sedih tuh dibagi-bagi, jangan disimpen sendiri." ucap Dhani


Aku diam.









1

Kicau burung membangunkanku. Aku bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju cermin. Ah, mataku tampak bengkak sekali. Kucoba mengingat-ingat apa yang terjadi semalam.

"I'm sorry. I want to concentrate for my college first."
Ya, hanya kata-kata itu yang kuingat. Dia, seseorang yang "kucintai", pergi begitu saja. Dan bodohnya, aku menangisi kepergiannya.


Pukul 12 siang. Entah kenapa hari ini terasa begitu kelabu, padahal ini hari Minggu. Yah, kejadian semalam sangat mengguncang mentalku. Bagaimana tidak, seseorang yang benar-benar "kucintai", yang mampu membuatku tegar dalam menghadapi hidupku yang "kurang normal" ini, pergi begitu saja. Aku belum siap. Sangat tidak siap untuk kehilangan. Tapi  walau bagaimanapun, hidup harus terus berjalan. Aku mencoba meyakinkan diriku bahwa dia buka siapa-siapa, dan aku pasti bisa menghadapi semuanya-dengan atau tanpanya.


Pukul 8 malam. Keadaanku masih tidak jauh berbeda sejak pagi tadi. Aku memutuskan untuk tidur, dan berharap semua kembali normal esok hari. Semoga kehadiran teman-teman di sekolah bisa mengembalikan semangatku. Semoga.
 
Blog Design by Template-Mama • Digiscrap by Vicki